Perkembangan
fisik merupakan perubahan-perubahan dalam tubuh dan perubahan dalam menggunakan
tubuhnya serta kemampuan fisik. Selama masa akhir anak-anak, tinggi badan
bertambah 5-6% dan berat badannya bertambah hingga 10% per tahun, saat anak
berumur 6 tahun tinggi rata-ratanya adalah 46 inchi dan beratnya 42,5 kg dan
pada saat berumur 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inchi dan beratnya 40-42,5
kg.
Beberapa
hal penting yang perlu dilakukan guru dalam menyikapi pengaruh genetic dan
lingkungan bagi perkembangan peserta didik, sebagai berikut:
a.
Memahami dan menghargai
perbedaan-perbedaan individual anak
b.
Menyadari bahwa
sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan
c.
Mendorong siswa menentukan
pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan.
Perkembangan
Otak
Otak adalah organ yang
paling kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Otak adalah satu-satunya
bagian tubuh yang paling berkembang dan secara otomatis dalam mempelajari dirinya
sendiri. Otak adalah organ yang apabila dirawat dan dipelihara secara baik dan
teratur dapat bertahan hingga 100 tahun. Jika anggota tubuh lain semakin tua
akan semakin rusak, tetapi otak justru semakin tua semakin menunjukkan fungsi
yang kian luas dan lebar.
Perkembangan otak
terjadi sejak mulai masa prenatal, yakni kira-kira 25 hari setelah konsepsi.
Pada awal masa ini otak terlihat seperti tabung yang tidak rata dan sangat
halus. Tabung-tabung halus ini berisi sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan
ruang-ruang. Ruang tersebut terbagi menjadi otak depan, otak tengah dan otak
belakang. Perkembangan otak pada masa prenatal ini menentukan perkembangan anak
selanjutnya setelah ia lahir, karena pada masa prenatal ini janin sudah
dilengkapi dengan semua sel saraf (neuron) yang akan dimilikinya selama ia
hidup.
Meskipun otak terus
berkembang saat anak-anak, perkembangannya tidak sepesat saat bayi. Hingga usia
3 tahun, ukuran otaknya tiga perempat dari orang dewasa. Saat usia 5 atau 6
sampai 7 tahun otak anak mencapai dua pertiga otak dewasa, tetaapi memiliki 5
sampai 7 kali lebih banyak sambungan antar neuron dari pada otak anak saat usia
18 bulan atau orang dewasa. Sampai usia 8 tahun, otak anak bisa dikatakan
sempurna, tetapi cara kerjanya masih terperinci dan masih membutuhkan waktu
untuk berkembang penuh.
Masa
Pubertas (10-14 tahun)
Akhir usia sekolah,
anak akan memasuki masa yang disebut dengan “pubertas”, yaitu awal terjadinya
pematangan seksual. Pada masa pubertas ini terjadi perubahan fisik yang dramatis
yang disebut juga dengan percepatan pertumbuhan dimana terjadi perubahan
percepatan pertumbuhan diseluruh bagian fisik, baik bertambah berat badan dan
tinggi badan, proporsi dan bentuk tubuh, maupun kematangan seksual.
a.
Perubahan Ciri-Ciri
Seks Primer
Ciri-ciri
seks primer anak laki-laki ditunjukkan dengan pertumbuhan dari batang kemaluan
yang terjadi sejak usia anak sekitar 12 tahun dan terjadi selama 5 tahun untuk
penis dan 7 tahun untuk skrotum. Pada skrotum terdapat dua buah testis yang
bergantung dibawah penis. Testis ini sudah ada sejak anak dilahirkan tetapi
hanya 10% dari ukkuran matangnya, testis mencapai ukuran kematangan saat anak
berusia 20 atau 21 tahun.
Pada
anak perempuan perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi, yang disebut
dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali oleh anak perempuan.
Terjadinya menstruasi pertama ini memberi petunjuk bahwa mekanisme reproduksi
anak perempuan telah matang sehingga memungkinkan mereka untuk mengandung dan
melahirkan.
b.
Perubahan Ciri-Ciri
Seks Sekunder
Ciri-ciri
seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak berhubungan secara
langsung dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda perbedaan
antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Tanda-tanda jasmani yang terjadi
pada anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan janggut, jakun, bahu, dan dada
melebar, suara berat, tumbuh bulu diketiak, dada, kaki, dan lengan dan sekitar
kemaluan serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat pada
payudara dan pinggul membesar, suara menjadi halus, tumbuh bulu diketiak dan
disekitar kemaluan.
SUMBER:
Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed.,M.Pd. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar