Belajar adalah semua
aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan
perubahan tingkah laku yang berbeda antar sesudah belajar dan sebelum belajar.
Belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara
sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya.
Cara
Anak Belajar
Anak usia sekolah dasar
berada pada tahap operasi konkret. Pada rentang usia tersebut, anak mulai
menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:
1)
Mulai memandang dunia
secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara
reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak
2)
Mulai berpikir secara
operasional
3)
Mempergunakan cara
berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda
4)
Membentuk dan
mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat
5)
Memahami konsep
substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas dan berat.
Kecenderungan belajar anak usia sekolah
dasar memililki tiga ciri, yaitu sebagai berikut:
1.
Konkret
Konkret mengandung
makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret, yakni yang dapat
dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
2.
Integratif
Pada tahap usia sekolah
dasar, anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka
belum mampu memilah-milih konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif, yakni dari hal umum ke bagian demi
bagian.
3.
Hierarkis
Pada tahap usia sekolah
dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang
sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.
Karakteristik
pembelajaran yang perlu dilakukan terhadap anak-anak tersebut, dengan
menggunakan hal sebagai berikut:
a.
Belajar dan
Pembelajaran Bermakna
Belajar
pada hakikatnya merupakan proses perubahan didalam kepribadian yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Kegiatan pembelajaran akan
bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan
rasa aman bagi anak.
Belajar
bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Belajar akan lebih
bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan
mengaktifkan lebih banyak indra dari pada hanya mendengarkan orang/guru
menjelaskan.
b.
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dengan tema diharapkan
akan memberikan banyak keuntungan, yaitu:
·
Siswa mudah memusatkan
perhatian pada suatu tema tertentu
·
Siswa mampu mempelajari
pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran
dalam tema yang sama
·
Pemahaman terhadap
materi pembelajaran
·
Kompetensi dasar dapat
dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman
pribadi siswa
·
Siswa mampu lebih
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema
yang jelas
·
Guru dapat menghemat
waktu, karena mata pelajaran disajikan sekaligus
SUMBER:
Dr. M. Hosnan, Dipl.Ed.,M.Pd. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia Indonesia
mohon maaf mb, kalau boleh tahu materi yang dipaparkan oleh mb terdapat pada halaman berapa ya?
BalasHapus