Mata pelajaran bahasa daerah memang
sudah seharusnya dipertahankan baik di sekolah dasar maupun di sekolah
menengah, karena bahasa daerah adalah suatu ciri khas dari sebuah Negara.
Contohnya bahasa sunda adalah salah satu bahasa daerah yang terdapat di
Indonesia. Bahasa daerah sudah ada sejak dahulu, maka sudah seharusnya kita
pertahankan agar anak cucu kita nanti dapat mengetahui macam-macam bahasa
daerah.
Di
era globalisasi saat ini tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa mudahnya budaya
luar yang masuk kedalam negeri kita. Mulai dari gaya hidup, gaya pakaian,
bahkan gaya bahasa sekalipun. Mudahnya pengaruh budaya luar yang masuk membuat
generasi saat ini menjadi lebih tertarik terhadap bahasa asing dibandingkan
dengan bahasa daerah. Bahkan mereka lebih mengenal bahasa asing dari pada
bahasa daerah, karena mereka lebih akrab/terbiasa mendengar bahasa asing
melalui sebuah film dan sebagainya yang dapat mereka akses melalui internet di
zaman secanggih ini.
Bahasa
asing pun sudah dijadikan muatan pokok pembelajaran di setiap sekolah. Bahkan
jam pelajaran bahasa asing lebih lama dibandingkan bahasa daerah. Bahasa asing
memang dapat memberikan pengaruh penting terhadap bidang akademis maupun bisnis
dalam kemampuan berkomunikasi dengan manca Negara. Tetapi bukan berarti bahasa
daerah tidak dapat memberikan manfaat, tujuan pembelajaran bahasa daerah yaitu
untuk mengenalkan, mempraktikan, melestarikan dan membudayakan. Agar bahasa
daerah tidak hilang atau punah.
Pandangan
orang mengenai pembelajaran bahasa asing lebih penting dibandingkan bahasa
daerah itu salah, karena sudah jelas bahwa tujuan bahasa asing dan daerah itu
berbeda. Maka dari itu kita harus mencintai ciri khas dari bangsa kita terlebih
dahulu, kita harus bisa mengimbangi antara bahasa asing meupun bahasa daerah.
Agar kita tidak terbawa arus negatif dari globalisasi dan kita tidak lupa akan
jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.
Pihak
sekolah seharusnya lebih memperhatikan lagi terhadap pembelajaran bahasa daerah
dari mulai penambahan alokasi waktu pembelajaran, dan bahasa daerah yang di
jadikan bahasa wajib di hari tertentu. Itu dapat membantu siswa agar lebih
mudah mengerti tentang bahasa daerah. Pembelajaran bahasa daerah tidak harus
dengan cara menjelaskan secara monoton, memberikan kosa kata ataupun kalimat
karena itu dapat membuat murid merasa bosan.
Pembelajaran
bahasa daerah harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar murid dapat
menyerap pembelajaran tersebut. Salah satunya mengenalkan budaya-budaya yang
memiliki keterkaitan terhadap bahasa daerah itu sendiri. Kita harus membuat
mereka tertarik akan budaya Indonesia agar mereka ingin mengetahui lebih dalam
lagi tentang setiap budaya di Indonesia. Jika mereka sudah mencintai budaya
Indonesia maka mereka tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar, sehingga mereka
lebih senang untuk mempelajari bahasa daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar