Sosial Media adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Internet menurut
Budi Sutedjo (2004: 52) berasal dari kata “International Network” yang
merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari
jaringan-jaringan kecil yang saling berhubungan yang menjangkau seluruh dunia.
A. Dampak positif dari penggunaan sosial media di kalangan anak
SD
Pada
umumnya, saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun menjadi pengguna paling
banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi
dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking.
1. Untuk memudahkan
seorang anak dalam mengasah kreativitas dan keceradasan anak adanya beragam
aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf tentunya
memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan
waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau
kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih
menyenangkan.
2. Anak-anak menjadi lebih
bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi
dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria.
3. Kemampuan berimajinasi
anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan
memiliki jalan cerita yang beragam.
4. Anak dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan
sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka
akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisai dengan publik dan
mengelola jaringan pertemanan.
5. Memperluas jaringan pertemanan, anak akan menjadi lebih
mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar
diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
6.
Anak akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri
melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka
berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
7.
Situs jejaring sosial membuat anak menjadi lebih bersahabat,
perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang
ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan
persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
8. Kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di
internet banyak membantu manusia
sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
Namun social media bukan hanya
memberikan dampak postif bagi para penggunanya dan bagi anak SD, tetapi sosial
media juga memberikan dampak negatif, beberapa dampak negatif sebagai berikut :
B.
Dampak negatif dari penggunaan social media di kalangan anak
SD
1.
Anak kurang sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal
ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik
(siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru
lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman
teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang
tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun dan tingkat pemahaman
bahasa pun menjadi terganggu seperti pengetahuan tentang seluk beluk
berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara, menjadi
berkurang.
2.
Membuat seorang anak menjadi penyendiri dan susah bergaul,
situs jejaring sosial membuat anak memiliki dunia sendiri, sehingga tidak
sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya
karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Seseorang yang telah
kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan
dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
3. Bagi anak, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di
jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata
bahasa.
4.
Berkurangnya waktu belajar siswa, hal ini sudah jelas karena
dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa
waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
5. Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk
melakukan kejahatan seperti penculikan, penipuan dan pelecehan. Kita tidak akan
pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak kita di internet,
menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
6. Pornografi, anggapan yang mengatakan bahwa internet identik
dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi
yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal
ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk
memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar
pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan.
7. Dari
segi fisik komputer dan gadget dapat menimbulkan rasa nyeri kronik pada tangan,
pergelangan tangan, punggung dan bahu jika berlangsung lama.Dapat mengakibatkan ketegangan pada otot
mata karena monitor komputer memancarkan radiasi berbagai sinar seperti infra
merah, ultraviolet dan elektromagnetik pemicu penyakit kanker.
8. Dari
segi psikologis pengeruh komputer, internet, video games akan mengikis waktu
dan komunikasi dalam keluarga. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada dunia
interaktif dibanding dengan mengerjakan hal-hal yang biasa mereka kerjakan.
9. Bullying
/ Dibuli, hal ini sering terjadi bukan hanya di dunia nyata saja tetapi dunia
maya juga. Dampak ini sangat berpengaruh terhadap psikologi anak. Sudah banyak
kasus di luar negeri yang mengakibatkan kematian hanya gara-gara perilaku
bullying dari dunia maya.
10. Anak usia dini adalah peniru ulung, maka
dengan seringnya bermain video games yang biasanya para jagoan menyelesaikan
masalah dengan cara memukul atau menembaki. Hal ini secara tidak langsung
mengajarkan perilaku kekerasan pada anak.
11. Menghamburkan Uang, akses internet
untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan
siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang
jajan mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial
saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang
secara tidak produktif.
C.
Cara Meminimalisir Dampak Negatif Sosial Media Pada Anak SD
Dari paparan dampak situs jejaring
sosial di atas, adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk
meminimalisir dampak negative penggunaan social media pada anak SD, yaitu
sebagai berikut :
1. Usahakan untuk tidak memberikan telepon seluler yang canggih
kepada anak
Kecanggihan alat komunikasi sekarang
ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet (situs jejaring
sosial). Hal ini dapat menyebabkan anak kecanduan mengakses situs jejaring
sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua,
usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini,
karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik,
maka akan berakibat pada prestasi mereka disekolah karena terlalu sering
mengakses internet atau jejaring sosial. Karena tujuan utama telepon seluler
adalah untuk alat komunikasi saja.
2. Mengawasi anak dalam berinternet
atau berjejaring social
Pengawasan
terhadap pergaulan sanak dalam jejaring sosial dunia maya sangat diperlukan,
karena jika sanak tidak diawasi mereka akan dengan mudah mengakses situs
jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pergaulan
mereka akan mudah melawan perkataan orang tua, dan usaha kita untuk
menyelamatkan anak untuk tidak menggunakan akses internet secara berlebihan
akan sia-sia dan tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Pergaulan anak yang
bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses
situs jejaring sosial dengan mudah. Maka dari itu mereka perlu diawasi untuk
tidak mengakses internet dengan bebas.
3. Memberitahukan kepada anak dampak menggunakan media social
Peran orang tua sangatlah penting, orang tua perlu
mengarahkan dan juga memberi tahukan kepada anak dampak dan bahaya nya media
sosial. Orang tua perlu mengarahkan agar anak tidak terlalu terbuka pada media
sosial, seperti anak sebaiknya tidak update status mengenai masalah keluarga atau
kegiatan sehari-harinya. Bahkan alangkah baiknya apabila nama dari akun media
sosial di samarkan. Dan manfaatkan media sosial sebatas menyampaikan hal-hal
yang bersifat permukaan saja (supervisal). Tunjukkan berita-berita terkini
mengenai dampak dari media sosial pada anak, sehingga ia dapat melihat dampak
apa yang akan terjadi padanya.
4. Orang tua membuat kesepakatan bersama anak
Karena
tidak baku nya peraturan di media sosial maka dari itu bunda perlu membuat
peraturan sendiri juga kesepakatan dalam penggunaan media sosial. Orang
tua perlu menekankan bahaya nya media sosial pada anak apabila tak terarah
penggunaannya tak terarah.
5. Bertemanlah dengan anak di media social
Orang
tua perlu mengetahui dan mengontrol apa saja yang anak lakukan di media sosial
atau apa saja yang ia tulis di media sosial. Oleh karena itu , orang tua harus
berteman dengan anak di media sosial, bunda perlu mengetahui siapa saja
temannya di media social.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar